Begitu manis, begitu indah, terlalu sempurna, sehingga aku takut merusaknya.
seperti pelangi yang datang, indah, sampai aku takut menyentuhnya dan memudarkan warna indahnya, hingga menjadi kelam dan tak lagi warna-warni!!
terlalu takut menyadari hari itu akan tiba,
hari dimana tak ada pelangi lagi untukku.
mungkin belum siap, atau mungkin bahkan tak kan pernah siap.
jika hari indah itu adalah mimpi,
mungkin aku berharap agar tak pernah terbangun lagi, agar semuanya tak hilang saat aku terbangun.
jika hari kelam itu adalah mimpi, mungkin aku akan berharap agar cepat-cepat bangun agar aku dapat melihat hari indah di hidup nyataku.
tapi aku bukan siapa-siapa yang punya kuasa mengubah semuanya.
mencoba mengalihkan pandangan tapi semakin buruk,
aku hanya mencoba lari, lari secepat mungkin, lari sejauh mungkin, lari dari kenyataan yang tak kuinginkan.
tapi saat itu aku terjatuh dan tersadar bahwa aku tak dapat terus berlari, aku mungkin sudah lelah berlari, dan jatuh membuatku tersadar akan hal yang harus ku hadapi.
salah satu hal atau mungkin hari yang aku takutkan,
hari dimana langit tak sebiru biasanya,
saat matahari terlalu terik sehingga silaunya melukai kulitku,
saat angin tak sesejuk dulu, saat angin yang terlalu dingin menusuk tulangku,
saat rintikan hujan yang semakin deras dan membuat sang raja siang bersembunyi dibalik singgasananya
serta saat tak ada lagi pelangi datang sesudahnya.
sehigga membuat aku merasa dingin, begitu dingin. membuat aku merasa sepi, begitu sepi. membuat aku terdiam sendiri, sangat sendiri.
hal atau hari dimana aku membuat diriku sendiri seperti ini!
membuatku sangat bodoh, sehingga berfikir lari itu jawabannya.
yang membuat aku egois, sangat egois kerena aku memaksakan apa yang aku inginkan, dan selalu menghindar akan apa yang tak diinginkan olehku.
yang membuatku menutup mata hati telinga akan semua yang aku takutkan.
maksudku hanya ingin berusaha tegar, tapi sebaliknya pipiku selalu basah, yang membuat mataku lelah.
tapi aku salah, benar-benar salah atau mungkin terlalu salah.
semua hari indah itu seperti mimpi karena aku pikir hal itu terlalu indah untuk hidup dialam sadarku,
dan saat ini seolah aku melihat dan menyadari bahwa semuanya telah pergi dan yang kuhadapi kini adalah kenyataan yang sudah pasti.
karena semua hal indah itu hanya yang akan hilang saat aku terbangun.
dan kini aku telah terbangun dan merasakan semuanya akan datang, semua kenyataan yang seolah semuanya telah berbaris rapih di depan pelupuk mataku, dan bersiap untuk menembus dan masuk ke dalam kehidupanku.
di saat seperti ini aku hanya ingin kesempatan, kesempatan agar dapat mrmbawa hal itu ke dalam dunia nyataku, kesempatan agar semua yang telah terucap dapat ditarik kembali, kesempatan untuk mempertahankan sang pelangi yang datang padaku, agar tak perlu pergi lagi.
tapi seakan semua kesempatan itu memalingkan wajahnya padaku dan berkata 'tidak'. seolah kesempatan itu hanya seberapa persen bahkan mungkin tidak mencapai tigapuluh.
ya mungkin aku terlalu egois, terlalu salah sehingga tak pantas mendapatkannya.
bercerminlah!!! aku mungkin tidak layak mendapatkannya karena sang warna-warni itu sangat istimewa.
seperti petir yang menyambar di dalam seluruh darahku, rasanya perih dan sangat sangat sakit melihat semua kenyataannya.
jika aku diberi kesempatan aku akan berusaha tak membuat kecewa, aku akan berusaha agar sang warna-warni bahagia.
jika tidak, aku akan berusaha tetap tersenyum agar semua merasa baik-baik saja, agar semuanya berjalan seperti biasa, dan agar senyumku dapat membawa sang pelangi datang mengetuk hatiku lagi.
meski aku tau itu sangat-sangat sulit.
sampai sekarang seorang anak gadis itu masih berharap sang pelangi akan datang dan dapat berbagi indah warna-warninya lagi.
jika saat ini kau telah memegang pelangi, jangan kau sia-siakan pelangi itu sehingga membuatnya pergi, malah kau harus bersyukur bahwa kini kau telah bersama sang warna-warni.
Mengenai Saya

- olivia okza tribhuana
- bandung, jawa barat, Indonesia
- tentang aku dan aku dan aku dan orang2 disekitar aku.
Sabtu, 19 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar